Sebelumnya, gue kasih tau dulu apa arti dari you are the apple of my eyes. Menurut urbandictionary, you are the apple of my eyes artinya adalah orang yang paling disayang atau seseorang yang menjadi favorit/kesukaan kita.
You are the apple of my eyes means One's favorite person;the one you love most.
In Old English, the pupil of the eye (the round, dark center) was called the 'apple'. It was thought that thepupil was a round object much like an apple (a piece of fruit). When you look at someone, their reflection appears in your pupil. So if someone is the 'apple of your eye', he or she is someone that you look at a lot and enjoy seeing.
You Are The Apple of My Eyes, adalah film Taiwan yang diangkat dari novel semi-autobiografi sang sutradara, Giddens Ko/Ko Ching-Teng. Info lainnya mengenai film ini bisa dibaca diwikipedia atau imdb ya. Di sini gue hanya akan bercerita tentang garis besar cerita dan alesan kenapa gue sukaaaa banget sama film ini. Yup! Film ini bener-bener recommended banget! Banyak banget hal-hal yang bisa diambil hikmahnya dari film ini.
Gue nonton film ini udah lumayan lama sih, tapi baru sempet nulis review ehehe. Setelah ini, akan banyaklagi review-review yang bermunculan di blog ini jadi bersiap-siaplah! :D
Film ini berkisah tentang Ko Chingteng (diperankan oleh Ko Chentung, jangan tanyakan gue kenapa namanya mirip karena gue juga heran lol), seorang bocah SMA yang termasuk kalangan siswa berkemampuan biasa-biasa saja. Pokoknya dia serba biasa-biasa aja lah. Pinter kagak, kaya kagak, ganteng juga kagak. Serba biasa aja, plus dia orangnya usil banget kerjaannya main-main melulu. Rasanya nggak pernah serius lah. Dia punya temen sekelas, temen sejak SMP namanya Shen Chiayi (diperankan oleh Michelle Chen). Berbeda sama Ko Chingteng, si Shen Chiayi ini tipikal cewek yang diidolain banyak cowok karena dia hampir perfect. Cantik, pinter, tegas, baik... pokoknya sip banget deh.
Karena suatu hal, Ko Chingteng 'terpaksa' dekat dengan Shen Chiayi. Di sini nih, mereka berdua jadi mulai saling suka meskipun mereka juga sering got into petty fights. Ko Chingteng yang childish abis dan Shen Chiayi yang (sok) dewasa, dengan berbagai jenis interaksi antara mereka berdua, dikemas dengan cara yang apik oleh sang sutradara.
Naaah meski deket, mereka berdua itu nggak pernah declare kalo pacaran. Tapi sebenernya mereka sama-sama tahu kalau mereka saling suka, cuma yaaaa apa sih artinya tau kalo nggak pernah denger dari mulut masing-masing? Intinya, mereka HTS-an lah. Sampai akhirnya mereka terpisah ketika kuliah, jadi jarang ketemuan dan jadi makin jarang berkomunikasi. Meskipun begitu, mereka masih 'baik-baik saja' sampai akhirnya suatu hari mereka bertengkar hebat dan bener-bener nggak berkomunikasi sama sekali.
Mereka baikan lagi waktu Taipei diguncang gempa hebat dan si Chingteng luar biasa khawatir sama Chiayi. Chingteng bahkan bela-belain cari sinyal henpon ke luar dorm demi bisa menghubungi Chiayi (awww). Nah di sini nih, gue mulai merasa aneh karena waktu adegan ini dishoot, Chiayi lagi gandengan sama cowok lain. Tapi gue tetep optimis mereka balikan lagi karena mereka udah baikan.
Endingnya sih... gue spoiler deh lol. Endingnya mereka nggak ended up with each other. Iya gue tau ceritanya bikin patah hati, tapi beneran bagus kok. Pas di wedding hall itu, gue heran karena Chingteng duduk bareng sama temen-temen segeng dia dan Chiayi pas SMA. Ah taunya mereka menghadiri pernikahan Chiayi sama orang lain. HIKS.
adegan favorit gue di movie ini! |
Banyak banget hal yang bikin kita 'ah iya bener banget nih' atau 'ih jadi inget pas dulu....' . Filmnya sih 'murah' ya tapi bukan tipe film murahan. I mean, dialognya dan adegannya bukan hal-hal yang berat. Nggak ada kata-kata manis, adanya malah bertengkar dan diskusi yang lucu banget.
Gue juga suka sih tipe cerita yang macam begini. Hubungan dari benci jadi cinta yang dibungkus dengan apik. Nggak sampai ke 'benci' sih, tapi karena mereka sering bertengkar itu loh yang bikin gemes. Bertengkarnya juga ke arah yang bagus, mereka bertengkar bukan cari masalah tapi malah memecahkan masalah dan mendiskusikan banyak hal. Clearly karena perbedaan sifat, cara mereka memandang hal-hal di dunia ini jelas berbeda. Disitulah yang menjadi titik 'pemecahan masalah' mereka. They talk and it was so cute.
Hal lain yang bisa dipetik dari film ini adalah: never stop dreaming (ah ilah, macam jargonnya salah satu brand aja ye hahaha). Memang sih, nggak semua yang kita inginkan, nggak semua yang kita impikan, bisa tercapai di kemudian hari. But it wont hurt to have some, right? Malah bisa bikin makin bersemangat. Temen-temen Chingteng dan Chiayi ini ada yang nggak bisa meraih cita-cita mereka, tapi ada juga yang berhasil. It's still cute and refreshing to watch it when they talk about their dreams. Recalling my own memories about dreaming too.
kartu Chingteng untuk Chiayi |
Di film ini juga dijelaskan untuk belajar ikhlas. Chingteng itu cinta banget sama Chiayi, bahkan sampai hari pernikahan Chiayi pun, dia masih sukaaaa banget sama Chiayi. Tapi dia tetep menghadiri pernikahan Chiayi tuh. Di situ Chingteng bilang: "If you really like a girl. It is impossible to see her marry to another guy and still bless them. True love means someone should sneak up and stabs the groom in the back. But I am wrong. In fact, when you really like a girl, you'd be happy for her. When you see her finding her Mr. Right. You will want them to be together. And to live happily ever after."
Oh ya, gue juga baru tau gimana cowok ber-onani dari film ini sih hahahahah! Gue cuma bisa nganga gitu sambil mikir 'oh emang gini ya kalo cowok lagi onani?' lol.
Naaah, itu dia review gue tentang YATOME. Terlepas dari berbagai adegan yang merusak mata (lol), film ini masuk dalam salah satu favorit gue. Keren!
Pelajaran yang bisa diambil dari film ini
1. Jangan Manstrubasi di kelas
Ya iyalah.. jangankan di kelas, dimana aja juga gak boleh. Jadi kan ceritanya di salah satu scene si cowok tokoh utama (Ko-Teng) ini sedang main-main berlomba mantrubasi di kelas dengan temannya Hsu bo cun untuk menghilangkan bosan. Trus ketahuan sama guru, jadi deh mereka dimarahin di depan kelas. Ya emang ga gede sih dampaknya, tapi malunya itu lho..
2. Be Gentlemen and Fairplay
Film ini juga mengajarkan sikap fair play dan berani menerima kekalahan. Yaitu pada suatu saat Ko Teng menantang si cewek (Shen Chia yi) si siswi teladan itu, siapa yang nilainya lebih tinggi di ujian bulanan. Taruhannya adalah rambut, klo Shen Chia yi menang maka Ko Teng akan menggunduli rambutnya, tapi klo Ko Teng yang menang, Shen Chia yi harus mengikat rambutnya selama 1 bulan. Dengan percaya diri tantangan itu diterima Shen Chia yi, secara dia siswi teladan .. Dan sudah bisa dipastikan yang menang adalah Shen Chia yi. Ko Teng pun mengakui kekalahan dan benar-benar menggunduli rambutnya.. sikap yang baik untuk ditiru.
3. Pinter bukan jaminan
Kepintaran tidak bisa menjamin kesuksesan seseorang. Setidaknya itulah yang digambarkan dalam film ini. Shen Chia yi yang notaben nya adalah siswi teladan yang nilainya selalu tertinggi di kelas, ternyata juga bisa gagal di tes SPMB, dia tidak diterima di Universitas yang diinginkan dan hanya masuk di universitas pilihan kedua. Setelah gedenya ternyata kehidupannya juga biasa-biasa saja, atau paling tidak disini tidak diceritakan kalau dia sukses. Dan hal ini memang benar, pinter saja tidak cukup, ada banyak faktor yang menentukan seseorang bisa sukses atau tidak, diantaranya attitude, kerja keras, dan keberuntungan.
4. Pantang menyerah adalah kunci kesuksesan
Ya, dia lah Hu Chia Wei. Sahabat dari Shen Chia yi. Sejak SMA dia suka menggambar karakter botak di bukunya. Ko Teng pun sering meledeknya dan bilang kalau apa yang dia lakukan seperti orang yang tidak punya masa depan. Namun nasib berkata lain, Hu Chia Wei ini akhirnya bisa benar-benar mewujudkan impiannya dan menjadikan karakter botak yang sering digambarnya itu jadi sebuah komik. Dan jadilah dia salah satu komikus paling terkenal saat itu. Jadi, orang yang bisa mewujudkan impian bukanlah selalu orang pintar melainkan orang yang tidak pernah menyerah. Hu Chia wei telah membuktikannya
5. Cewek lebih tertarik berpacaran dengan Bad boy tapi..
Sudah bukan rahasia lagi kalau cewek memang lebih suka dengan cowok yang kesannyabad boy. Begitu pula dengan Shen Chia yi, yang ternyata lebih memilih untuk dikejar Ko Teng, walaupun saat itu banyak sekali cowok yang suka padanya. Tapi, juga sudah bukan rahasia lagi kalo yang namanya cewek semakin bertambah usia semakin realistis juga. Mereka cenderung memilih lelaki yang mapan, dan bermasa depan cerah untuk dijadikan suami. Buktinya Shen Chia yi tidak menikah dengan Ko Teng dan lebih memilih pria yang dari tampilannya emang kayaknya dah mapan. So, jadilah bad boy jika ingin disukai cewek-cewek. Tapi jadilah lelaki mapan, kalau mau cewek-cewek siap dinikahi kapanpun dan dimanapun
6. Cinta sejati itu
Film ini juga memberikan pelajaran terdalam mengenai cinta sejati. Seperti yang dikatakan Ko Teng saat pernikahan Shen Chia yi (dengan cowok lain) “Ketika kamu sangat-sangat mencintai seseorang, dan ternyata ada orang lain yang mencintai dan menyayanginya maka dari hati yang paling dalam kamu akan benar-benar mondoakannya bahagia selamanya.“
7. Hati-hati dengan ucapan
Mulutmu harimaumu. Jagalah ucapanmu baik-baik, kalo tidak maka kamu sendiri yang akan rugi. Inilah yang terjadi pada mempelai pria (suami Shen Chia yi). Saat Ko Teng dan teman-temannya yang dulu juga mengejar Shen Chia yi, meminta izin ke sang suami untuk mencium Shen Chia yi. Mempelai pria membolehkannya dengan syarat mereka harus menciumnya (mempelai pria) terlebih dahulu seperti apa mereka akan mencium Shen Chia yi. Dan ternyataaa.. Ko Teng yang cintanya teramat dalam pada Shen Chia yi tanpa berpikir panjang langsung deh mencium pengantin pria. Dan terjadilah adegan yang cukup menjijikkan untuk dilihat. Pengantin pria pun menanggung apa yang telah ia ucapkan.
Kata-Kata Mutiara di film ini
Chingteng : “Belajar benar-benar menyebalkan”
Chiayi: “Mangkanya, orang yang bisa belajar itu hebat”
“Tidak seperti tes, setiap soal yang rumit pasti ada jawabannya.
Dalam kehidupan nyata, ada beberapa hal yang tidak ada jawabannya”
"dalam kehidupan Manusia Banyak usaha yang tidak membuahkan hasil"
"Karena pernah kamu sukai,aku jadi sulit untuk merasa orang lain benar-benar menyukaiku"
"Dalam Percintaan,Masa paling romantis adalah masa pendekatan,pada saat sudah benar-benar jadian,banyak perasaan yang akan sirna"
“Dalam menuju dewasa, hal yang paling kejam adalah perempuan selalu lebih dewasa dari laki-laki seumurnya. Kedewasaan seorang perempuan, tidak ada satupun laki-laki yang bisa menampungnya.”
“Aku salah. Ternyata, ketika kamu sangat-sangat menyukai seorang wanita, ketika ada seseorang yang mengasihinya, mencintainya, maka kamu kan benar-benar dari hati yang paling dalam mendoakan dia ... bahagia selamanya.”
No comments:
Post a Comment