Kini warnanya, bukan berwarna merah
Bukan pula berwarna putih
Warnanya kini hitam, makin kelam, makin berdebu
Bila tak lagi berani juga tak lagi suci
Cerminan atas fatamorgana di padang pasir
Mungkin sebelumnya, ketika aku belum dilahirkan
Ia melebihi dari segala-galanya
Dimana akan kusimpan sangsaka ini?
Jika kini kami tidak punya keberanian lagi
Jika kini suci yang telah ternodai
Dan jika kau tahu beritahu aku?
Bila ini hancur, kemana mau di bawa pergi?
Jika ini boleh ada di pasar mungkin diantara gerobokan
Aku memilih tempat emperan stasiun menghitung kereta lalu lalang
Atau tuk tutupi mayat di kamar mayat
Kemana akan kubawa pergi sekarang ini?
Dimana akan kusimpan jika warnanya bukan merah dan putih lagi?
Namun, Biar luka kembali melebar
Ataupun darah kembali keluar
Kami akan coba, cerahkan lagi sangsaka kami
Sangsaka Merah Putih
No comments:
Post a Comment