Coba bayangkan jika langit itu dirinya
Hari-hari cerah yang biasa kulihat
Dengan rona merah di pipi sebagai pelanginya
Menutup kemungkinan bahwa kesedihan berada di sekelilingnya
Berharap bahwa awan hitam tak pernah menutupi dirinya
Lalui hari-hari indah bersamanya
Takkan bertanya kapan waktu ini akan berakhir
Namun hidupnya tak selamanya indah
Layaknya di negri dongeng yang diharapkanya
Aku masih ingat ketika awan hitam perlahan menutupinya
Mendatangkan kesedihan bertubi
Merampas segala yang dimilikinya
Menghilangkan pelangi yang tak akan kembali
Bertahun tak melihat pelangi itu
Bahkan aku sudah lupa pada warnanya
Sekarang tolong maafkan aku karena
Tak ada pelangi yang kembali singgah
Pada dirinya lagi
No comments:
Post a Comment